entah, aku berpikir dalam hati " Kenapa tidak minta ajari sama kakak-kakaknya yang lain?"
Ah, mungkin lagi sibuk pikirku mereka, lalu tak ku gubris lagi statement yang berkecamuk dalam pikiranku!
Lalu, semalam juga adik perempuanku memintaku mengajarkan pelajaran integral yang sangat populer di kalangan SMA,
Biarpun ia anak IPS, namun mata pelajaran matematika selalu ada biarpun kita menghindarinya!
Dan kali ini aku akan menceritakan, mengapa aku bisa sangat mencintai matematika!
Let's flashback...
-----------------------------------------------------
Siapa sih yang tak kenal matematika,
pelajaran yang hampir 90 % tidak di sukai para siswa,
termasuk aku dulunya..!
Pada saat aku menduduki bangku sekolah dasar,
aku selalu mendapatkan peringkat 5 besar,
tapi bukan berarti aku pintar, mungkin karena aku di kelilingi orang-orang pintar, jadinya aku ikutan di pandang guru!
Ya, teman akrabku semasa SD dulu adalah Gandi dan Yudha,
siapa sih yang tak kenal mereka,
Gandi yang selalu menempati peringkat 1 dan Yudha di peringkat 2,
sedangkan aku bersaing merebut posisi 3,
kadang turun ke 4, kadang naik ke 2 ( itu gara-gara Yudha sempat pindah sekolah pada kelas 5, dan kembali lagi pada kelas 6 )
mungkin sistem peringkat di masa SD ku dulu,
bila ada siswa yang nilainya sama persis, maka jatuhlah peringkat pada dua orang!
Kadang aku mendapat peringkat 3, temanku Lysa juga bertengger di peringkat yang sama.
Kadang aku mendapat peringkat 3, temanku Mia juga bertengger di peringkat yang sama,
Dan sekali aku mendapatkan peringkat ke 2, temanku Indah juga bertengger di peringkat yang sama,
Entah, kapan peringkat 1 bisa menghiasi nilai Raport ku, Bertengger di peringkat yang sama dengan Gandi pun tak apa pikirku!
Kemudian munculah stigma bahwa aku takkan pernah mendapatkan peringkat 1 selama masih ada Gandi..
-----------------------------------------------------
Kembali ke pelajaran Matematika yang sering di singkat menjadi MTK,
Entah, pada masa SD dulu, aku benci sekali dengan pelajaran yang satu ini,
Mungkin karena sifat kekanakku yang selalu ingin bermain dan tak mau mempelajarinya,
Pernah waktu itu di sekolah ada hafalan perkalian,
Maju satu persatu ke depan, lalu mulailah berkali mulai dari 1 x 1 hingga 10 x 10,
bukan hanya sekali uji perkalian ini di lakukan,
tapi berulang-ulang tiap bulan, bahkan mingguan,
Berhubung siswa di kelas cukup banyak,
maka sang guru pun meminta bantuan teman yang pintar untuk menjadi penguji perkalian juga,
Ya, mereka adalah Gandi, Yudha, Indah, Mia, dan lysa..
Entah, aku iri sekali, kenapa aku tidak di jadikan penguji juga.
Aku lantas merasa, aku tak pantas mendapatkan peringkat 5 besar di buku raport ku,
karena peristiwa-peristiwa semacam ini..
Ya aku sadar, aku memang lemah di pelajaran ini!
Bahkan di akhir masa sekolah dasar pun,
nilai NEM ku untuk pelajaran matematika adalah yang terburuk,
Yang lain 7, 8, dan 9,
Lah, MTK ku malah dapat 5..
ARGHHHHH
-----------------------------------------------------
Lalu munculah perasaan dendam pada 1 mata pelajaran ini,
Tapi semua berubah saat negara api menyerang ( Lah ),
Semua berubah saat aku menginjakkan kaki di kelas 1 SMP,
Ya, pada masa itu wali kelasku adalah seorang guru Matematika,
yah, bisa-bisa kembali ke zaman terpuruk lagi nih pikirku!
Mulanya biasa saja,
Tapi lama kelamaan ada yang beda,
Cara mengajar guru yang satu ini sangatlah santai,
dengan memasukkan perumpamaan-perumpamaan yang mudah di mengerti,
tak terlalu menakutkan untuk julukan seorang guru matematika,
Pada awal semester 1 kelas 1,
mungkin aku tak meraih posisi peringkat 3 besar,
Namun bukan berarti aku akan menyerah semudah itu,
Aku terbawa suasana mengajar Matematika yang menyenangkan ini,
Lalu perlahan aku mulai menarik perhatiaan semuanya dengan kecintaanku pada matematika,
Bahkan sang Guru matematika inilah yang menambahkan atropos koma di tengah namaku,
biasanya teman memanggilku dai, eh oleh sang guru di panggil Da'i..
dan kebiasaan itulah yang membuat teman-teman SMP ku yang kemudian se SMA denganku terus-terusan memanggilku Da'i..
Wah panggilan baru lagi nih!
Hadeuh...
Aku tau semua tak akan menjadi sia-sia,
di semester 2 kelas 1 ini untuk pertama kali dalam sejarah hidupku,
aku mendapatkan peringkat 1,
WAH, rasa ingin berteriak pada masa itu..
-----------------------------------------------------
Kemudian naiklah aku ke kelas 2,
Disana aku bertemu lagi dengan Gandi dan Lysa,
Berhubung semasa SD ada sebuah tragedi yang membuat aku dan Gandi tak bertegur sapa lagi,
Maka aku tak akrab lagi dengannya!
Kali ini akan ku buktikan bahwa tak selamanya ia yang selalu di nomor 1 kan,
dan lagi-lagi aku berjodoh dengan wali kelas yang sama,
bahkan sang guru matematika ini lebih intensif dan inovatif dalam mengajar,
Beliau mengajukan untuk les tambahan seminggu sekali setelah pulang sekolah,
Biarpun banyak yang tak setuju,
tapi setengah kelas hampir menyetujuinya!
Dari sinilah aku suka membuka-buka buku pelajaran Matematika saat di rumah,
soal-soal yang diberikan sang guru membuat gairah untuk cepat menyelesaikannya,
seperti gairah saat mengisi TTS..!
Dan terbukti, pada semester 1 kelas 2, Lagi-lagi aku memperoleh posisi 1 di raport,
di susul Alm.Jaka di posisi 2, dan Tritika di posisi 3, sedangkan Gandi di posisi 5..
Wah, untuk pertama kalinya aku bisa mengalahkan sang jawara yang selalu ku tanamkan dalam stigma bahwa ia takkan pernah terkalahkan..
Dan di kelas 2 inilah puncak prestasi mulai terlihat,
Aku mulai di ikutkan dalam berbagai kegiatan lomba,
mulai dari kuis Bank pesirah sumsel di TVRi, Lomba tari di SMK 6 ( hadeuh, padahal kaku begini, tapi berkat sang provokator yang bisa mempengaruhi sang guru kesenian, akhirnya terpilihlah aku, 3 cowok dan 3 cewek beradu dalam 1 gerakan harmoni ), lalu perwakilan sekolah untuk mengikuti lomba di SMPN 9, dan lain sebagainya!
( Sombong.... Wkwkwkwkwk )
-----------------------------------------------------
Lalu naiklah aku ke kelas 3 SMP,
disinilah aku baru merasakan yang namanya persaingan sesungguhnya,
siswa dengan peringkat 1 sampai 9 di letakkan dalam 1 kelas yang sama, yaitu kelas 3.2
Guru-guru menyebutnya kelas unggulan,
Biarpun banyak tatapan miring dari teman-teman kelas lainnya mengenai kelas kami,
tapi sangatlah menyenangkan berada di atap ini,
bersama mereka!
Meskipun nuansa persaingan ada disini, tapi yang terlihat sebuah jalinan persabahatan yang saling menguatkan!
Bahkan Guru matematika yang sangat terkenal killer yang akan mengajar di kelas 3 ini,
malah membuat aku semakin bersemangat untuk menaklukkannya,
hingga akhirnya aku lulus dengan nilai matematika yang 180 derajat berbeda dengan masa SD ku!
-----------------------------------------------------
Lanjut di kelas 1 SMA, aku bertemu dengan seorang yang ku acungi jempol untuk kelihaian dalam pelajaran matematika,
Vani namanya,
Meskipun ia sempat memimpin di peringkat 1 pada semester 1 kelas 1,
Tapi di semester 2, aku menyalipnya dan menjadi yang nomor 1..
hehehe
kelas 1 pun berakhir,
dan aku pun masuk ke jurusan IPA,
dan bertemu lagi dengannya dan teman-teman yang lain dengan karakter penguasaan di bidang mata pelajaran berbeda!
Seperti Ade si kutu buku Penghafal, samsul si siswa termuda yang selalu ingin tahu, Yanti si Pengepek yang Lihai, Ida dan Feb si penyontek yang Gesit,
Wkwkwkwkwk
Biarpun aku sekelas dengan Sartika yang namanya sering di panggil ke podium sebagai sang juara umum,
Tapi soal hitung berhitung, baik kimia, fisika, dan matematika,
yang benar-benar ku anggap rival adalah si Maria Stevani,
bukan bermaksud merendahkan sang juara umum,
ya, mungkin soal keaktifan pelajaran lain dia ku acungi jempol,
Ya, kadang kami berdua selalu berebut memperoleh poin jika guru kimia atau matematika memberikan sebuah soal,
dengan iming-iming plus 1 jika berhasil menjawab, dan juga tidak usah mengikuti ulangan harian.
Kadang telunjuk si Vani yang mengacung duluan,
dan terkadang telunjukku yang mengacung duluan,
Bahkan nama kami terkenal di kalangan guru-guru kala itu,
dan menjadi perbincangan hangat di kantor..!
-----------------------------------------------------
Mungkin itulah cerita singkat hidupku mengenai matematika,
dari awal yang zero hingga menuju ke hero,
tapi sayangnya, pelajaran fisika lah yang sampai saat ini membuatku ke zero lagi..!
Hahaha
Sekian....

Tidak ada komentar:
Posting Komentar